Penduduk Kabupaten Indramayu merupakan campuran
antara suku Sunda dan Jawa sehingga budaya yang tumbuh dan berkembang
merupakan bentuk implementasi ekspresi masyarakat setempat dipengaruhi
oleh kebudayaan Jawa dan Sunda sehingga bentuk kebudayaannya merupakan
merupakan akulturasi dari kedua kebudayaan tersebut . Adapun bentuk
kebudayaan Indramayu antara lain sebagai berikut:
Upacara
ini merupakan sebuah cerminan dari sebuah hubungan manusia dengan sang
pencipta dengan berupa ungkapan rasa sukur akan hasil tangkapan ikan dan
mengharapkan akan meningkatnya hasil di masa mendatang serta dijauhkan
dari bencana dan mara bahaya dalam mencari nafkah di laut. Umumnya
upacara adat nadran ini diselenggarakan antara bulan Oktober sampai
Desember di Pantai Eretan, Dadap, Karangsong, Limbangan, Glayem, Bugel
dan Ujung Gebang.
Upacara
ini sudah ada sejak abad 16 dan sampai sekarang masih di selenggarakan,
terutama oleh masyarakat desa di Kecamatan Lelea setiap menjelang
penggarapan sawah. Upacara ini dilaksanakan agar mendapatkan hasil
pertanian yang melimpah dan upacara adat ini dilaksanakan setiap hari
rabu, minggu keempat bulan November dimana pesertanya adalah para muda-
mudi dengan kostum y ang khas dan aksesoris yang gemerlap.
Upacara kaum remaja yang bertujuan untuk mencari pasangan hidup yang
dilaksanakn pada malam bulan purnama. kegiatan ini bertempat di desa
parean Kecamatan kandang haur.
Yaitu upacara syukuran yang dilaksanakan di kuburan - kuburan yang dianggap keramat biasanya
dilaksanakan pada bulan syuro mulud
Yaitu
upacara yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengusir penyakit, dengan
cara membawa air tambak ke dalam bungbung bambu yang berasal dari
kasepuhan atau sumber untuk disiramkasan ke air yang mengalir ke sawah
pada sawah yang berada di batas desa.
- Mapag Sri
Adalah upacara yang dilaksanakn dengan tujuan unutk mengungkapkan
rasa syukur kepada sang pencipta atas tibanaya masa panen, dengan cara
melaksanakan pergelaran kesenian wayang kulit sehari semalam dengan
lakon khusus dan biasanya dilaksanakan di balai desa.
Adalah
upacara yang dilaksanakan oileh petani pada saat akan turun menggarap
sawahnya. biasanya dilakukan pada awal musim hujanyaitusekitar bulan
oktober sampai desember. Prosesi upacara ini biasanya dimulai dari
berkumpulnya masyarakat disuatu tempat dilkukan doa bersama dan setalah
itu dilaksanakan upacara adat.
Kesenian Indramayu adalah sebagai berikut :
Merupakan perpaduan seni musik dan lagu yang pada awalnya di
tampilkan dalam bentuk nyanyian yang hanya di iringi gitar dan suling.
sejalan dengan perkembangan, kesenian tarling terkontaminasi dengan
musik dangdut sehingga lahirlah kesenian tarling dangdut.
- Tari Topeng Dermayon
Memiliki komposisi gerak tari yang khas dan dengan kostum topeng yang
berciri spesifik yang membedakan dengan tari topeng dengan daerah
lain. tari topeng dermayon ini telah mendapat apresiasi yang tinggi
dengan di milikinya moestro tari topeng di Indramayu yaitu ibu Rasinah.
Selain
wayang kulit, Indramayu memiliki wayang golek cepak, yang merupakan
bagian dari wayang purwa. Yang membedakan wayang ini dengan lainnya
adalah lakon dan alur cerita, bentuk dan rupa tokohnya tidak di ambil
dari pakem pawayangan.
- Genjring Akrobat
Yaitu berupa aktraksi dengan media tangga, sepeda roda 1 (satu)
dengan di iringi alat musik genjring/ rebana dengan di lengkapi tari
rudat.
Kesenian
ini salah satu kesenian rakyat yang masih hidup dan berkembang,
terutama di masyarakat pesisir utara, selain nuansa magic dan kurungan
ayam yang menjadi daya tarik kesenian sintren ini adalah musik yang
sangat khas berupa buyung, kendi dan bumbung/batang bambu.
- Kuda Lumping
Kesenian dengan ciri khas penarinya yang menaiki kuda - kudaan yang
terbuat dari kulit/lumping sambil melakukan atraksi yang berbau magis.
Ada
pendapat bahwa kata berokan berasal dari kata "barokahan"
(keselamatan). Namun nampaknya keterangan tersebut hanya sebuah kirata
(bahasa Sunda, yang artinya dikira-kira namun tampak nyata), sebuah
gejala yang umum terjadi di dalam penamaan jenis seni rakyat.Menurut
tuturan riwayat yang diwariskan secara turun-temurun di kalangan
senimannya, bengberokan adalah warisan Pangeran Korowelang atau Pangeran
Mina, seorang penguasa laut Jawa di wilayah Cirebon dan Indramayu.
Namun terdapat pula tuturan yang juga diwariskan di kalangan seniman
berokan, bahwa berokan merupakan kreasi Mbah Kuwu Pangeran Cakrabuana,
ketika menyebarkan syiar Islam ke wilayah Galuh, sebagaimana yang
dilakukan oleh para wali, menggunakan pertunjukan sebagai media syiar
agama, ditujukan agar dapat mudah diterima lingkungan budaya pada saat
itu.Seniman Berokan yang masih bertahan sampai saat ini adalah Group
mang Darwan Cs yang berada di Blok Pilangsari Desa Jatibarang baru
Kecamatan Jatibarang Indramayu.Dari hasil lukisan itu ada bentuk kapala
ikan tanpa badan. Maka untuk menyempurnakanya dibuatlah barong kapala
ikan, dengan dilengkapi samping dari kulit kambing dan badannya terbuat
dari karung goni. Wujud baru ini diberi nama” Rongrong Barong” yang
artinya rorong itu tempat ikan tinggal (ada). Akhirnya Rongrong Barong
itu,difungsikan untuk pertunjukan. Pada perkembangannya Rongrong Barong
itu berubah nama menjadi Berok atau Berokan.Setelah beberapa lama
berpikir , ahirnya Prabu Parikesit menemukan strategi untuk mengatasi
hal ini. Maka dipanggilah seorang putranya dan diprintahkannya untuk
membuat sebuah lukisan hutan beserta isinya, yag dipasang di perbatasan
Kerajaan Amarta. Strategi ini ternyata berhasil mengelabui musuh. Maka
kembali Prabu Parikesit menyuruh seorang putranya untuk membuat lukisan
laut beserta isinya.Pada saat Prabu Parikesit menjadi Raja Amarta,
keadaan Negara di ambang kehancuran gangguan keamanan dan wabah penyakit
terus berdatangan. Prabu Parikesit merasa kebingungan untuk
mengatasinya.diketahui seni berokan lahir pada masa Prabu Pari Kesit
menjadi Raja Amarta.
0 komentar:
Posting Komentar
Jangan Luoa tinggalkan Jejaknya